Renungan Hidup
Putih Abu-Abu kadang menggunakan dialog perenungan hidup untuk
menguatkan pesan yang ingin disampaikan kepada pemirsanya, contohnya
sebuah renungan yang berjudul "Pulang".
Aku selalu percaya, tujuan kita hidup di dunia tak sekedar bernapas, makan, bersekolah, mengerjakan pe er, dan hal semacamnya.
Aku percaya, hidup adalah perjalanan untuk mencari jati diri. Kita
hidup untuk menemukan siapa kita sebenarnya. Ada yang menemukan jati
dirinya dengan mudah, ada yang menemukan jati dirinya dengan serangkaian
kejadian dan peristiwa pahit.
Aku berkaca pada hidup yang terkadang lucu. Pada orang yang aku
kagumi. Pada orang-orang yang aku sayang. Kita, manusia, sedang
berpetualang mencari jati diri. Mencari jalan untuk menembus waktu dan
menyatukan keping-keping masa lalu.
Hidup adalah perjalanan mencari jati diri. Lebih dari itu, hidup
adalah perjalanan untuk mencari jalan pulang. Ke sebuah rumah yang
hangat. Yang di dalamnya berisi tawa dan peluk hangat dari orang-orang
yang kita sayang.
Sebuah rumah yang membuat kita tak ingin pergi lagi, karena
kehadiran mereka membuat kita menjadi manusia yang lebih baik, manusia
yang lebih hidup, manusia yang penuh cinta.
Semoga kamu cepat sadar, bahwa sebenarnya kamu sudah menemukan
jalan pulang, namun kamu memutuskan untuk kembali mencari. Kami adalah
keluargamu, kami adalah rumahmu. Sejak kamu dipeluk ibu, sejak kamu
ditimang ayah, sebenarnya, kamu telah…. Pulang.